Daphnia adalah jenis
zooplankton yang hidup di air tawar yang
mendiami
kolam-kolam, sawah dan perairan umum (danau) yang banyak
mengandung
bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup
di
perairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang
berpengaruh
terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah
kesadahan,
suhu, oksigen terlarut dan pH.
Cara
membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan
melakukan
pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk
menumbuhkan
phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan
oleh
Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak.
Pada
budidaya Daphnia di kolam pupuk yang digunakan berupa kotoran
ayam
(kering) dengan dosis 1 kg/m2. Selain kotoran ayam, pemupukan
dapat
dilakukan dengan menggunakan kotoran burung puyuh. Dalam
membudidayakan
Daphnia sebaiknya wadah budidayanya diletakkan di
ruang
terbuka yang mendapat sinar matahari yang cukup dan sangat
dibutuhkan
untuk proses fotosintesa phytoplankton.
Kedalaman
air pada wadah budidaya Daphnia sebaiknya lebih dari
60
cm, agar Daphnia bisa terhindar dari intensitas cahaya matahari yang
tinggi
pada siang hari. Biasanya pada siang hari Daphnia akan berenang
ke
dasar wadah untuk menghindari intensitas cahaya dan suhu yang
tinggi.
Sebaliknya tingginya intensitas cahaya matahari akan merangsang
phytoplankton
untuk tumbuh cepat. Untuk menghindari meluapnya air
pada
saat hujan, sebaiknya wadah budidaya Daphnia diberi naungan
dengan
atap yang terbuat dari plastik/fiber yang transparan.
Daphnia merupakan
salah satu hewan yang sangat sensitif
terhadap
kontaminasi bahan kimia. Sebagai contoh apabila wadah
budidayanya
baru dibuat maka wadah tersebut harus direndam/dibilas
dengan
air sampai wadah tersebut tidak berbau. Untuk budidaya
Daphnia, air yang
digunakan sebaiknya memiliki kesadahan 250 mg/liter
CO3 dan pH air dipertahankan sekitar 7 – 8
dengan cara dilakukan
pengapuran
di dalam wadah budidaya dengan kapur pertanian. Selain itu
sebaiknya
di dalam wadah budidaya Daphnia juga diberi aerator yang
berfungsi
untuk menghasilkan oksigen di dalam wadah budidaya agar
nilai
oksigen terlarut di wadah tersebut diatas 3,5 ppm dan kadar amonia
kurang
dari 0,2 mg/liter.
Dari
beberapa parameter kualitas air yang telah diuraikan
sebelumnya
dapat diketahui bahwa Daphnia memerlukan kualitas air
yang
prima untuk media hidupnya. Sama halnya dengan ikan, oksigen
sangat
diperlukan oleh Daphnia untuk mendukung kehidupannya,
sedangkan
amonia bersifat racun yang dapat mengakibatkan kematian.
Untuk
mempertahankan kondisi air selama masa budidaya agar tetap
prima,
maka air harus diaerasi secara kontinyu serta dilakukan
pergantian
air. Pergantian air pada media budidaya Daphnia dapat
dilakukan
dengan cara penyiponan, yaitu air didalam wadah budidaya
dibuang
dengan cara menggunakan selang. Pergantian air ini sangat
bergantung
kepada kebutuhan Daphnia di dalam media budidaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar