Jumat, 17 April 2015

Inokulasi Daphnia Magna



Inokulasi Daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun
induk Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar Daphnia awal pada
umumnya antara 20–100 individu perliter media. Inokulan bisa diperoleh
dari hasil budidaya di petani, Balai Benih Air Tawar, Balai Budidaya
ataupun Lembaga Penelitian serta di perairan. Keberadaan Daphnia di
perairan dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk
menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa
budidaya, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau
mikroskop. Daphnia diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak
besar sehingga Daphnia merata berada di seluruh kolom air, dengan
memakai gelas piala volume 100 ml. Daphnia dan air di dalam gelas piala
selanjutnya dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah
Daphnia yang keluar bersama air.
Apabila jumlah Daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas
piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke
dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.
Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada
dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya
dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah di dalam gelas
100 ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200
ekor Daphnia, maka kepadatan Daphnia di wadah budidaya adalah 10 X
200 ekor = 2000 individu per 100 ml.
Daphnia yang dibudidayakan bisa juga berasal dari perairan umum
atau kolam, dan biasanya terbawa dalam aliran air dalam bentuk siste
atau induk dewasa. Oleh karena itu dalam proses budidaya Daphnia
dilakukan pemupukan di dalam wadah budidaya yang bertujuan untuk
menumbuhkan phytoplankton. Kepadatan phytoplankton yang
dibutuhkan untuk budidaya Daphnia adalah 105 - 106 sel/ml media
budidaya. Pemupukan wadah budidaya ini dilakukan dengan cara
mencampur 2,4 gram kotoran ayam dalam 1 liter air media budidaya.
Daphnia memakan berbagai macam bakteri, ragi, alga bersel
tunggal, dan detritus. Bakteri dan fungi menduduki urutan teratas dari
nilai nutrisi baginya. Sedangkan makanan utama bagi Daphnia adalah
alga dan protozoa. Daphnia mengambil makanannya dengan cara
menyaring makanan atau “filter feeding”. Gerakan yang kompleks dari
kaki-kaki toraks menghasilkan arus air yang konstan. Gerakan kaki-kaki
tersebut berperan penting dalam proses pengambilan makanan.
Pasangan kaki ketiga dan ke empat dipakai untuk menyaring makanan,
sedang kaki pertama dan kedua digunakan untuk menimbulkan arus air
sehingga partikel-partikel tersuspensi bergerak ke arah mulut. Partikelpartikel
makanan yang tertahan kemudian tersaring oleh setae,
selanjutnya digerakan ke bagian mulut dan ditelan oleh Daphnia.
Daphnia muda berukuran panjang kurang dari 1 mm menyaring
partikel berukuran kecil sampai dengan 20 – 30 mikron, sedangkan yang
dewasa dengan ukuran panjang 2 – 3 mm dapat menangkap partikel
sebesar 60 – 140 mikron. Dalam kondisi makanan yang normal,
penyaringan dan pemasukan makanan ke saluran pencernaan terjadi
terus tanpa irama yang pasti. Penyaringan dan pemakanan partikel
tersuspensi merupakan peristiwa mekanik tanpa seleksi aktif untuk
makanan yang paling baik. Dengan kondisi pemeliharaan yang baik
populasi Daphnia dapat mencapai 800-1000 ind/l.
Oleh karena itu dalam memelihara Daphnia agar tumbuh dan
berkembang harus dilakukan pemupukan susulan yang bertujuan untuk
menumbuhkan phytoplankton, bakteri dan organisme bersel satu lainnya.
Tetapi harus juga diingat dalam pemupukan susulan jumlah pupuk yang
diberikan jangan berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut dapat mengakibatkan
kadar amonia yang tinggi dan oksigen terlarut yang sangat rendah dalam
wadah budidaya yang dapat mengakibatkan kematian Daphnia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar